Senin, 06 Desember 2010

TEOLOGIA NASKAH YESAYA 37

Dalam menyusun sebuah khotbah salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah teologia naskah dari teks yang akan kita khotbahkan. Teologia naskah ini berhubungan dengan apa kata Tuhan, apa maksud-Nya mengatakan demikian, dan apa konsekuensi bagi kita. Berikut ini adalah contoh teologia naskah (kata yang digarisbawahi) yang dapat kita angkat dari dalam teks berdasarkan naskah Yesaya pasal 37.


Teologia Naskah Yesaya Pasal 37

Yesaya 37:1-7 menceritakan tentang tindakan Hizkia yang mencari Tuhan ketika ada dalam permasalahan, yaitu ancaman dari Sanherib. Naskah pada bagian ini mengajarkan tentang sikap mencari Tuhan ketika ada dalam kesulitan. Seperti Hizkia yang masuk kerumah Tuhan (ay 1) sambil merendahkan diri dengan mengoyakkan pakaiannya dan mengenakan kain kabung. Naskah pada bagian ini juga menceritakan tentang kuasa doa, dimana diceritakan tentang ungkapan iman bahwa Allah mendengar seruan umat-Nya (ay 4b), yang diwakilkan oleh Yesaya. Selain kedua hal di atas, pada bagian ini juga diceritakan tentang Allah Israel sebagai Allah yang tidak berkenan kepada kesombongan manusia. Seperti diceritakan dalam naskah bahwa sebelumnya utusan raja Asyur telah datang dan mencela Allah yang hidup (ay 4a). Lalu Allah berfirman kepada Yesaya di mana isi firman itu memberi kekuatan kepada Hizkia untuk tidak takut dan nubuat tentang kebinasaan sebagai hukuman bagi raja Asyur.

Yesaya 37:8-20 menceritakan tentang ungkapan iman dari Hizkia yang tidak gentar terhadap gertakan dari raja Asyur melalui utusannya. Naskah pada bagian ini mencoba menceritakan tentang tidak ada pertolongan selain dari Allah Israel saja. Hizkia datang meminta pertolongan pada Allah, sebab bangsa-bangsa lain telah ditaklukan oleh raja Asyur dan alah-allah mereka ternyata tak dapat menolong mereka (ay 11 dan 12). Tetapi tidak bagi bangsa Israel. Bangsa Israel memiliki Allah yang hidup (ay 17). Selain itu naskah pada bagian ini mau menceritakan pula tentang Allah Israel sebagai satu-satunya Allah (ay 16 “Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi”).

Yesaya 37:21-38 menceritakan tentang nubuatan serta penggenapan janji Allah terhadap umat Israel. Naskah pada bagian ini menceritakan tentang Allah Israel sebagai Allah penyelamat. Allah telah berjanji untuk menyelamatkan umat Israel (ay 35), dan Ia pun menepatinya, yaitu menyelamatkan orang Israel dengan membinasakan tentara Asyur yang mengepung Yerusalem (ay 36). Maka dengan demikian jelaslah bahwa naskah ini juga menceritakan tentang Allah Israel sebagai Allah yang menepati janji-Nya. Yang terakhir naskah ini menceritakan bahwa raja Asyur binasa sebagaimana yang telah dikatakan oleh Tuhan. Sanherib dibunuh oleh kedua anak-anaknya, yaitu Adramelekh dan Sarezer. Maka dengan demikian jelaslah bahwa naskah mencoba menceritakan tentang Allah Israel sebagai Allah yang memberi hukuman atas kejahatan manusia.

Maka konsekuensi bagi Hizkia (khususnya) dan penduduk Yerusalem (umumnya) adalah keselamatan dari ancaman bahaya atas pertolongan Tuhan. Sedangkan bagi Sanherib (khususnya) dan Asyur (umumnya) adalah kebinasaan dan kekalahan sebagai penghukuman dari Tuhan.

Sabtu, 13 November 2010

Pengertian Teologi Kristen

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya menuliskan bahwa teologi dapat dipahami dalam dua pengertian. Yang pertama adalah pengertian kata yang berlaku secara umum. Yaitu pengertian teologi sebagai kata-kata atau wacana tentang Tuhan (theos, artinya Tuhan dan logia, artinya kata-kata atau wacana). Yang kedua adalah pengertian makna yang berlaku secara khusus. Pengertian yang kedua inilah yang menjadi tema tulisan saya kali ini.

Teologi yang dipahami sebagai sebuah wacana atau kata-kata tentang Tuhan meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan dan dengan demikian memahami Tuhan sebagai objek yang dapat diteliti. Pemahaman yang demikian tentu saja tidak alkitabiah.

Tuhan dalam pandangan Kristen bukanlah sebuah objek yang bisa diteliti. Manusia tidak bisa meneliti Tuhan karena manusia tidak bisa melihat Tuhan. Pemahaman orang Kristen tentang Tuhan tidak diperoleh dengan meneliti tentang Tuhan, melainkan melalui pengenalan di dalam setiap karya-Nya dalam kehidupan.

Manusia tidak bisa melihat Tuhan, tetapi karya, ciptaan dan penyertaan-Nya bisa dilihat dan dirasakan dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan cara inilah manusia mengenal Tuhan dan mengembangkan pemahamannya tentang Tuhan.

Karena Tuhan sedang dan terus berkarya dalam saluruh aspek kehidupan manusia maka pengenalan manusia tentang Tuhan terus berkembang. Oleh karena itu maka dalam pandangan Kristen, teologi itu memiliki pengertian yang dinamis, kontekstual, dan aplikatif.

Dinamis artinya pengertian teologi itu terus berkembang, kontekstual artinya pengertian teologi itu cocok dengan situasi dan kondisi yang melatarbelakanginya, dan aplikatif artinya pengertian teologi itu dapat diterapkan dalam kehidupan.

Dari uraian singkat diatas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa definisi teologi Kristen itu adalah "upaya manusia untuk mengenal Tuhan melalui karya, ciptaan dan penyertaan-Nya yang selalu dilihat dan dirasakan oleh manusia dalam seluruh aspek kehidupannya".

Pengertian Teologi

Kata teologi yang kita kenal sekarang ini, asal mulanya berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Yunani. Kata itu adalah theos yang artinya Tuhan dan logia yang artinya kata-kata atau wacana.

Berdasarkan pengertian dari dua kata bahasa Yunani itu, maka secara sederhana teologi dapat dipahami sebagai kata-kata atau wacana tentang Tuhan.

Sebagai kata-kata atau wacana tentang Tuhan, maka teologi itu sendiri mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Kata Tuhan (theos) yang dibicarakan di sini memiliki makna yang universal (padanan katanya dalam bahasa Inggris, "God" dan dalam bahasa Arab "Ilah"). Kata ini bukan hanya digunakan dalam perspektif kristiani tapi juga dalam perspektif-perspekif kepercayaan yang lain.

Pengertian dari teologi tidak bisa dipisahkan dari pemikiran tentang Tuhan. Mengingat tiap-tiap kepercayaan yang dianut manusia memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang Tuhan maka teologi itu sendiri dapat dipahami dalam dua pengertian. Yang pertama adalah pengertian umum yang berlaku universal (pengertian katanya) dan yang kedua adalah pengertian khusus yang berlaku secara partikular (pengertian maknanya).

Penelusuran terkait kunjungi Wikipedia.